Aturan Kendaraan yang Boleh Melintas di Jalan Tol

Secara aturan, jalan tol memang hanya diperuntukkan bagi pengguna jalan yang menggunakan kendaraan bermotor. Hal ini dipertegas dalam Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2005 tentang Jalan Tol pasal 1 Ayat 7, di mana pengguna jalan tol adalah setiap orang yang menggunakan kendaraan bermotor dengan membayar  tol. (source: otodetik.com)

Lebih lanjut dijelaskan pada pasal 38 (1), pengguna jalan tol adalah mereka yang memiliki kendaraan roda empat atau lebih. Melansir dari otomotif.kompas.com, terdapat beberapa golongan kendaraan yang boleh melintas di jalan tol, di antaranya:

  • Golongan 1

Kendaraan yang masuk ke dalam golongan pertama ini adalah bus, truk kecil, pick up, jip, dan sedan. Tarif pada golongan pertama ini yang paling rendah dibandingkan golongan lainnya.

  • Golongan 2

Berbeda dengan golongan pertama, pada golongan kedua, jenis kendaraan yang boleh melintas adalah truk dengan dua gandar. Gandar sendiri merupakan sumbu roda pada truk. Di mana, tarifnya lebih tinggi daripada golongan pertama.

  • Golongan 3

Kendaraan yang masuk ke dalam golongan tiga ini adalah truk dengan gandar atau sumbu roda tiga.

  • Golongan 4

Jenis kendaraan yang masuk ke dalam golongan empat adalah truk dengan ganda atau sumbu roda empat.

  • Golongan 5 

Sementara, untuk golongan lima, kendaraannya adalah truk dengan ganda atau sumbu roda lima. 

Namun, pemerintah kemudian mengeluarkan PP No. 44 Tahun 2009 tentang perubahan atas peraturan No.15 Tahun 2005, di mana di dalamnya ditambahkan ketentuan baru terkait akses jalan tol untuk pengguna sepeda motor. Disebutkan, jalan tol dapat dilengkapi dengan jalur khusus untuk sepada motor roda dua. 

Akan tetapi, jalur tol khusus untuk pesepeda motor ini harus terpisah secara fisik dengan jalur kendaraan roda empat. Pemisahan ini dilakukan guna memperhitungkan faktor keselamatan dan keamanan saat berkendara, khususnya untuk sepeda motor. 

Di Indonesia sendiri jalur tol khusus untuk sepeda motor ini sudah tersedia, yaitu di jalan tol Bali Mandara dan Jembatan Surabaya – Madura (Suramadu). Dengan tarifnya sendiri adalah sekitar Rp5.000 dan masuk ke dalam golongan ke-6 kendaraan yang boleh melintas di jalan tol. 

Demikian ulasan singkat mengenai aturan kendaraan-kendaraan yang diperbolehkan melintas di jalan tol, Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!

Jaga Keawetan Ban Dengan Tekanan Angin yang Tepat

Keselamatan berkendara merupakan hal yang wajib diutamakan oleh siapapun. Selain dari kebiasaan mengemudi yang baik dan selalu waspada, mempersiapkan kondisi kendaraan sebelum memulai perjalanan juga merupakan faktor keamanan berkendara. Salah satunya yaitu tekanan angin pada ban kendaraan.

Tekanan yang tepat dapat meningkatkan keamanan karena pengendalian kendaraan dapat dilakukan secara maksimal. Selain itu, juga dapat mengurangi operational cost karena usia pakai ban akan semakin lama sehingga tidak harus sering mengganti ban kendaraan.

Namun, tekanan angin pada angka berapakah yang paling ideal? Dan apa saja dampaknya ketika tekanan angin kurang atau berlebih? Lihat informasinya dalam infografik berikut ini!

Jaga Keawetan Ban Dengan Tekanan Angin yang Tepat

Pemeliharaan Armada Truk dengan Runner Telematics

Fleet maintenance atau perawatan armada adalah serangkaian proses pengelolaan kendaraan dan pengemudi dengan tujuan meminimalkan risiko terkait investasi, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, mengurangi biaya transportasi, memenuhi kepatuhan undang-undang kelaikan alat transportasi, dan lain sebagainya.

Sejumlah tujuan di atas jelas mengilustrasikan betapa pentingnya perawatan armada untuk kelangsungan bisnis berbasis kendaraan serta kesehatan kendaraan itu sendiri. Apabila terjadi kerusakan pada armada atau ketidaklayakan kondisi pengemudi, operasional perusahaan tentu dapat terganggu. Oleh sebab itu, kombinasi beberapa hal berikut harus diterapkan oleh manajemen perusahaan untuk merawat armada-armada truknya.

  • Memperhatikan jadwal pemeliharaan armada dan pengaplikasiannya

Keuntungan jangka panjang seperti yang sudah diulas dalam paragraf di atas dapat tercapai hanya jika pemilik armada truk melakukan pemeliharaan kendaraan sesuai jadwalnya. Sebab, memeriksakan armada truk sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dapat memudahkan proses pembaruan kondisi terkini armada. Sehingga, apabila ada potensi kerusakan atau ketidaklaikan pada komponen-komponennya, armada truk bisa segera diperbaiki terlebih dahulu.

Selain itu, armada truk yang diservis secara berkala juga dapat kurangi polusi udara, hemat bahan bakar, lebih efisien ketika dikendarai, serta berusia pakai yang lebih panjang dibandingkan armada truk yang tidak dipelihara sesuai jadwal (caradvise.com). Laman CarAdvise juga menyebutkan bahwa kunci umur panjang sebuah kendaraan adalah pengontrolan tingkat cairan (seperti oli, air radiator, dan lain sebagainya) serta penggantian komponen-komponen truk secara teratur. 

  • Mengukur metrik kendaraan secara berkala

Metrik memiliki definisi ā€œsatuan pengukuranā€. Istilah ini digunakan sebagai dasar perhitungan kinerja kendaraan, tolok ukur atau benchmark armada, serta strategi dan target harian penggunaan truk. Nantinya, hasil dari pengukuran metrik kendaraan ini dapat menginformasikan tentang perawatan apa saja yang sudah diimplementasikan pada armada, pemeliharaan mana yang efektif atau tidak efektif buat armada, serta penilaian atau evaluasi armada pada periode selanjutnya.

Dengan begitu, jelas bahwa pengukuran metrik kendaraan secara berkala bertujuan untuk mengawasi kelayakan masing-masing armada truk. Adapun metrik yang harus diukur dan dicatat secara berkala meliputi pembacaan odometer, konsumsi bahan bakar, hingga biaya-biaya seperti ongkos per kilometer, ringkasan biaya operasional, serta biaya total pemakaian kendaraan.

  • Mencatat perkembangan kendaraan secara digital (aplikasi telematik)

Pencatatan perkembangan kendaraan secara berkala, termasuk pengukuran metrik kendaraan, berarti adanya pertambahan data dalam rentang waktu tertentu. Seluruh data ini sejatinya harus disimpan dalam media digital yang mudah diakses. Pasalnya, teknologi seperti aplikasi telematik dapat menyimpan data armada-armada truk dengan sangat baik untuk kurun waktu yang cukup lama. Sehingga, analisis lanjutan terkait penggunaan armada, pedoman pengemudi, dan lainnya bisa dilakukan secara efisien, akurat, dan eknomis.

Pemilik armada truk FUSO, misalnya, dapat gunakan aplikasi telematik RUNNER yang dikembangkan oleh PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors. Aplikasi ini sangat cocok digunakan sebagai media pencatatan perkembangan kendaraan secara digital sebab ia memiliki fitur manajemen aset dan dokumen kendaraan, yang merupakan bagian dari pencatatan perkembangan kendaraan.

Selain itu, aplikasi yang sudah memenuhi parameter sistem GPS dari Kemenhub ini juga memiliki fitur lain berupa pengawasan kendaraan secara real time, informasi tentang pengemudi selama berkendara, manajemen pengemudi, informasi bahan bakar dalam tangki, dan lain sebagainya yang dapat Anda lihatĀ di sini.Ā 

  • Menetapkan standar mengemudi tertentu untuk pengendara truk 

Kesehatan dan kelaikan sebuah kendaraan tidak bisa dilepaskan dari tanggung jawab pengemudinya. Sebab, cara berkendara seseorang adalah salah satu faktor penentunya. Maka dari itu, menetapkan standar mengemudi tertentu bagi para pengendara armada truk perusahaan terhitung sebagai tips perawatan armada.

Namun, aturan ini tentu harus dimulai dari perusahaan terlebih dulu. Sebagai contoh, manajemen perusahaan dapat memberikan pelatihan atau seminar soal cara mengoptimalkan bahan bakar, menginspeksi kendaraan rutin secara mandiri, serta trik mengemudi dengan aman dan cerdas kepada seluruh pengemudi truknya. Setelah itu, barulah perusahaan dapat mengaplikasikan standar mengemudi kepada semua pengendara armada truk. Apabila ada yang tidak mematuhinya, perusahaan dapat mengevaluasi atau mengganti pengemudi tersebut. 

Demikian ulasan tentang tips perawatan armada truk perusahaan. Semoga informasi di atas dapat membantu kelancaran produksi perusahaan Anda.

Dampak Idling Pada Truk dan Cara Mengatasinya

Idling pada kendaraan adalah kondisi di mana mesin tetap dibiarkan menyala saat kecepatan kendaraan kurang dari 1 KM/Jam. Biasanya dilakukan pada saat berada di lampu merah atau macet total. Namun, banyak juga kendaraan yang membiarkan mobilnya dalam kondisi idling saat sedang berhenti di pinggir jalan. Misalnya saat sedang beristirahat.

Padahal untuk kendaraan niaga seperti truk, kebiasaan idling dapat meningkatkan biaya operasional akibat terbuangnya bahan bakar selama idle time. Melansir dari situs keeptruckin.com, bahan bakar yang terbuang sia-sia akibat idling adalah sekitar 3 liter/jam. Jumlah yang cukup besar bukan? Terlebih jika Anda memiliki cukup banyak kendaraan niaga dan semuanya memiliki idle time yang tinggi.

Selain faktor bahan bakar, kebiasaan idling juga dapat memberikan dampak negatif lainnya,  di antaranya:

  • Minyak pelumas lebih boros

Idle time yang tinggi akan menyebabkan periode penggantian oli atau minyak pelumas lebih boros. Sebab, pada saat idling, oli masih tetap bekerja untuk melumasi mesin.

  • Menyumbang polusi udara

Pada saat idling, mesin menyala sehingga kendaraan akan mengeluarkan gas buang hasil pembakaran yang merupakan salah satu penyebab polusi udara.

Menghentikan kebiasaan idling saat mengemudi bukan hal yang mudah, tetapi Anda bisa setidaknya mengurangi jumlah idle time dengan cara:

  • Memanfaatkan fleet management

Fleet management merupakan teknologi yang membuat Anda bisa melakukan monitor atau pengawasan terhadap semua kendaraan niaga milik Anda, termasuk masalah idle time. Untuk Anda yang menggunakan KTB Fuso sebagai kendaraan niaga pendukung bisnis Anda, maka bisa memanfaatkan Runner Telematics. Melalui aplikasi ini Anda bisa memantau seberapa sering pengemudi truk Anda melakukan idle time untuk menganalisa penyebabnya. Dengan begitu Anda bisa mencari cara penyelesaian terbaik dalam mengatasi masalah ini berdasarkan data yang dimiliki.

  • Memanfaatkan Fitur automatic engine start/stop

Sesuai dengan namanya, fitur ini memungkinkan mesin untuk mati secara otomatis dalam kondisi tertentu. Sensor yang digunakan oleh fitur ini mungkin bisa berbeda pada setiap kendaraan, ada yang menggunakan pedal rem, posisi persneling, dan sebagainya. Mesin yang mati akibat fitur ini dapat kembali hidup tanpa perlu melakukan starter ulang. Misalnya untuk mesin yang mati saat menginjak pedal rem dalam rentang waktu tertentu, maka mesin akan menyala otomatis juga ketika pedal rem dilepas.

  • Mengedukasi driver

Hal paling penting dalam usaha untuk mengurangi idle time adalah dengan mengedukasi driver tentang dampak negatif kebiasaan ini. Jika driver atau pengemudi kendaraan niaga menyadari sendiri akan dampak tersebut dan memutuskan untuk berusaha menguranginya, maka dijamin idle time kendaraan niaga Anda akan langsung berkurang secara drastis.

  • Memberi fasilitas peristirahatan (truk jarak jauh)

Banyak pengemudi truk jarak jauh yang melakukan idling selama beristirahat di dalam truk saat perjalanan jauh. Alasannya adalah karena beristirahat dalam truk yang mesinnya menyala lebih nyaman dibandingkan saat mesin mati. Untuk kondisi ini, maka salah satu jalan keluarnya adalah menyediakan tempat peristirahatan untuk pengemudi Anda seperti penginapan yang tidak terlalu mahal tetapi nyaman. Selain dapat mengurangi idle time, fasilitas ini juga bisa meningkatkan loyalitas pengemudi kendaraan Anda karena merasa bahwa Anda memerhatikan kenyamanan dan kesehatan dari pengemudi.

Menghentikan kendaraan dari idling tidak mungkin bisa dilakukan, terutama ketika berada dalam kondisi macet atau lampu merah. Tetapi jika kendaraan niaga Anda bisa mengurangi idle time dalam situasi yang tidak perlu, maka hal ini akan sangat menguntungkan bagi Anda.